June 22, 2011

Revenge...(NOT) a Happy Ending

Okeh...so this is the revenge sequel from the first part (kalo belum baca, ya tolong dibuka lagi lah ya my previous story).

Sesuai dengan rencana semula, kita mendatangi ofis mahallah ya. Tapi, tidak seperti dugaan kita yang akan melibatkan adegan berdarah-darah rating dewasa, ternyata jawaban pendek dari kakak ofis adalah..
"Coba sis tanya leader cleaner tu, dy orang yang uruskan pasal spot check mahallah".
Bengong.
Ga ada skenario ini di rapat kemaren.
Diam. Balik kanan.

"Oke. Terima kasih".

My bodyguards: "What, that's it..we're leaving?"
Me: "Yep, let's ask that cleaner leader".

Tentu kita  kecewa ya karna nggak sesuai rencana. Tapi, maklum semuanya artis amatiran jadi giliran suruh kreatif malah minimalis a.k.a Mati Gaya Dot Com.

Okay, singkat cerita, kita carilah leadernya via gali lubang informasi dari secret agents kakak cleaner mahallah. Dan setelah tanya sini, suruh tanya sana, konfirmasi sini..GADA yang tau tuh KOPER di mana.

Mau Marah!!!

Tapi, siangnya pas lagi berendam ngadem di kamar mandi. kakak cleaner muncul. Mulailah dia curhat (sambil bersihin kamar mandi ya, bukan mandiin kita. Iih, parno). Dia cerita kalo dia ternyata lagi hamil. Suami keduanya ini orang bangladesh, udah nikah 3 tahun baru punya hamil sekarang. Anaknya dari suami pertama pada di Medan, sama ortu dy. Maap ya, kepanjangan kalo ditulis dialognya. Mana campur bahasa melayu pula si kakak tapi logat medan hehe..

Lanjut, dy bilang soal koper itu sempet leader dia omongin juga. Mungkin diambil sama security yang spot check hari Jum'at kemaren. Tapi yang pasti, kalo aku tetep keukeuh nyari tuh koper..maka mungkin ofis akan interogasi cleaner, secara dia yang tiap hari di mahallah.

Nah, masalahnya..kakak itu cerita. Dulu kawan dia ada yang seharian bongkar-bongkar tempat sampah ya , hanya karena salah satu student di Blok G keilangan pen drive dan ngotot sama ofis kalo yang tanggung jawab ya ofis (dan tentu ofis akan nyalahin cleaner).
Ih, sadis banget ya seharian suruh ngubek-ngubek tempat sampah!! Ketemu sih katanya, tapi kan kebayang kalee...Duuhh!!!

Kening berkerut..jadi kalo misi mencari kebenaran koper ini diterusin, apalagi pake gaya X-Men ato Si Pitung, kemungkinan kakak cleaner dijadiin korban sangat bisa diprediksi.

Ah, gimana ini..

Setelah proses berendam merenung selesai. Saya akhirnya tarik nafas panjang. Mungkin saatnya masalah koper ini diikhlaskan saja. kesian juga kalo kakak yang lagi hamil ini suruh ngubek2 mahallah demi koper dan buku.

Yah, mungkin Si Pitung akan bertindak yang sama. Mengikhlaskan kehilangan yang satu demi kepentingan kebaikan yang lain.

Hmm..baiklah, kasus koper ini dituutup sampai sini aja.
Kalau rejeki, pasti akan ada ganti yang lebih baik.

Dengan ini saya memutuskan, no more drama for the bag. I rest my case.

That's it, World! Try to let it go!

0 comments: